Weekend kemarin, aku sengaja nyisihin waktu buat healing—bukan ke mall, bukan juga staycation, tapi ke tempat yang lebih segar: kebun organik di pinggiran Tangerang. Namanya Kebun Kembang Organik, lokasinya di sekitar Solear, masih bisa dijangkau motoran santai dari rumah.
Begitu sampai, yang langsung nyambut bukan resepsionis, tapi aroma tanah basah dan hamparan sayur hijau yang bikin hati adem. Ada bayam merah, pakcoy, kangkung, selada keriting, bahkan lemon balm dan daun mint yang tumbuh subur tanpa pupuk kimia.
Ngobrol Bareng Petani Lokal
Yang bikin kunjungan ini berkesan bukan cuma karena hijaunya kebun, tapi juga karena ngobrol langsung sama Kang Indra, pemilik sekaligus pengelola kebun. Dia cerita, awalnya cuma coba tanam buat konsumsi sendiri, tapi makin banyak tetangga yang nitip beli, akhirnya jadi usaha kecil yang konsisten sampai sekarang.
“Kami pakai pupuk kompos dari dapur sendiri, sama EM4 buat fermentasi. Nggak ada pestisida, jadi kalau ada ulat ya dipungut satu-satu,” katanya sambil ketawa.
Panen Sendiri? Bisa Banget!
Kebun ini juga buka buat panen mandiri. Aku pun ambil keranjang kecil dan mulai metik sayur sendiri. Rasanya beda banget ya, metik langsung dari tanah—kayak lebih menghargai makanan yang biasa kita santap tiap hari.
Kenapa Kunjungan ke Kebun Itu Worth It?
Buat aku, main ke kebun organik ini bukan cuma soal belanja bahan segar, tapi juga reminder bahwa hidup sehat bisa dimulai dari yang sederhana. Makan sayur pun jadi lebih bermakna saat kita tahu dari mana asalnya dan siapa yang menanamnya.
Tips Buat Kamu yang Mau Coba
- Datang pagi biar dapet sayur yang masih seger banget.
- Pakai sepatu nyaman karena kita bakal jalan di tanah.
- Bawa tas belanja sendiri ya, biar zero waste.
- Tanyakan cara menanam kalau kamu mau coba kebun kecil di rumah!
Jadi, kapan terakhir kamu ke kebun sayur? Yuk, agendain weekend depan buat kunjungan hijau. Siapa tahu kamu pulang bawa semangat baru buat nanem di rumah π±
Komentar
Posting Komentar